COVID-19
bukan hanya penyakit pernapasan biasa, melainkan kondisi yang dapat memengaruhi
paru-paru, jantung, dan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Banyak orang yang
terbiasa berolahraga rutin, termasuk jogging, bingung apakah aman tetap
beraktivitas saat terinfeksi. Pertanyaan seperti “should you jog with covid”
menjadi sangat relevan karena menyangkut kesehatan jangka pendek sekaligus
pemulihan jangka panjang.
Memahami
konteks medis dan ilmiah sangat penting sebelum memutuskan untuk jogging ketika
tubuh sedang melawan virus. Tidak hanya soal stamina, tetapi juga risiko
komplikasi serius yang bisa muncul bila aktivitas fisik dipaksakan.
Apa Kata Penelitian tentang Jogging Selama COVID?
Beberapa
penelitian terbaru menunjukkan bahwa olahraga ringan dapat mendukung kesehatan
imun, tetapi olahraga berintensitas sedang hingga berat selama infeksi justru
bisa memperparah gejala. Jurnal medis internasional merekomendasikan penderita
COVID untuk menunda aktivitas fisik berat hingga benar-benar sembuh.
Dalam
kasus pasien muda tanpa gejala berat, aktivitas ringan seperti peregangan atau
jalan santai masih diperbolehkan. Namun, jogging termasuk olahraga yang memberi
beban lebih pada paru-paru dan jantung, sehingga perlu pertimbangan matang
sebelum melakukannya.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Jogging
Saat COVID
Beberapa
aspek penting yang wajib dievaluasi sebelum memutuskan berlari ketika positif
COVID, antara lain:
- Tingkat keparahan gejala: Jika masih ada demam,
batuk berat, atau sesak napas, jogging sangat tidak dianjurkan.
- Riwayat kesehatan: Pasien dengan riwayat
asma, penyakit jantung, atau obesitas berisiko lebih tinggi.
- Tahap pemulihan: Jogging baru bisa
dipertimbangkan ketika tubuh sudah bebas demam minimal 7 hari dan gejala
pernapasan ringan membaik.
- Saran medis: Konsultasi dokter tetap
menjadi patokan utama sebelum memulai kembali aktivitas fisik.
Risiko Jogging Saat Tubuh Masih Terinfeksi
Jogging
dalam kondisi tubuh masih terinfeksi COVID bisa memicu komplikasi serius.
Beberapa risiko yang harus diwaspadai antara lain:
- Peradangan otot jantung
(miokarditis)
akibat beban berlebih saat sistem imun masih bekerja keras.
- Penurunan oksigen karena paru-paru belum
pulih optimal.
- Memperparah gejala seperti batuk, pusing, atau
kelelahan ekstrem.
- Memperlambat pemulihan sehingga waktu sembuh
menjadi lebih lama.
Panduan Kapan Aman Mulai Jogging Kembali
Bagi
mereka yang aktif berolahraga sebelum terinfeksi, rasa ingin segera kembali
jogging pasti kuat. Namun, ada beberapa panduan umum:
- Hari ke-1 hingga ke-7: Fokus istirahat, cukup
tidur, konsumsi cairan, dan nutrisi.
- Hari ke-7 hingga ke-14: Jika tidak ada gejala
berat, mulai dengan jalan santai atau yoga ringan.
- Hari ke-14 ke atas: Baru pertimbangkan jogging
ringan, dengan durasi pendek dan intensitas rendah.
- Monitoring gejala: Jika muncul kembali batuk
atau sesak, segera hentikan aktivitas.
Should You Jog With COVID? Perspektif Dokter dan
Atlet
Banyak
dokter olahraga menyarankan pendekatan konservatif: jangan jogging selama masih
positif COVID. Atlet profesional pun biasanya diwajibkan menjalani pemeriksaan
jantung sebelum kembali berlatih.
Sementara
itu, pengalaman banyak orang menunjukkan bahwa kembali berolahraga terlalu
cepat justru menimbulkan gejala Long COVID, seperti cepat lelah dan sulit
konsentrasi. Oleh karena itu, klik panduan lebih lanjut tentang should you jog with
covid sebelum memutuskan aktivitas fisik saat sakit.
Tips Jogging Aman Pasca COVID
Ketika
tubuh sudah pulih, beberapa tips berikut bisa membantu kembali jogging dengan
aman:
- Mulai dengan interval
pendek: jogging 5 menit lalu jalan 2 menit.
- Gunakan alat monitoring
seperti smartwatch untuk memantau denyut jantung.
- Pilih area dengan udara
segar, hindari polusi atau keramaian.
- Jangan langsung mengejar
kecepatan atau jarak seperti sebelum sakit.
- Perhatikan asupan gizi
untuk mendukung regenerasi otot dan daya tahan tubuh.
Alternatif Olahraga Ringan Saat Terinfeksi
Jika
masih ingin aktif bergerak meski terinfeksi COVID, lebih baik memilih aktivitas
yang minim risiko, seperti:
- Jalan kaki ringan di dalam
rumah
- Peregangan sederhana
- Latihan pernapasan untuk
paru-paru
- Yoga atau meditasi
Aktivitas
tersebut tidak hanya lebih aman, tetapi juga membantu memperbaiki kualitas
tidur, mengurangi stres, dan mempercepat pemulihan.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Ingin Kembali
Jogging
Banyak
orang terburu-buru kembali berlari begitu tes COVID negatif, padahal tubuh
masih dalam fase pemulihan. Beberapa kesalahan umum adalah:
- Memulai dengan intensitas
terlalu tinggi
- Mengabaikan tanda bahaya
tubuh
seperti nyeri dada atau pusing
- Tidak memberi jeda pemulihan
cukup lama
- Menganggap negatif berarti
sepenuhnya sembuh
Padahal, pemulihan penuh bisa memakan waktu berminggu-minggu tergantung kondisi individu.