Perbedaan Jogging dan Running: Panduan Lengkap untuk Memahami “Difference Between Jog and Run”

 

Jogging dan running sering dianggap sama oleh banyak orang, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar baik dari sisi intensitas, manfaat, maupun dampaknya terhadap tubuh. Memahami perbedaan jogging dan running membantu kamu menentukan jenis latihan yang paling sesuai dengan kebutuhan kebugaran dan tujuan kesehatanmu.

Kedua aktivitas ini termasuk dalam olahraga kardio, tetapi tidak selalu menghasilkan efek yang identik. Jika kamu pernah mendengar istilah “difference between jog and run” (lihat di pisir.web.id.com), artikel ini akan menjelaskan perbedaan tersebut secara ilmiah dan praktis agar kamu bisa menerapkannya dalam rutinitas olahraga harian.

Memahami Esensi Jogging dan Running

Jogging adalah aktivitas berlari dengan kecepatan lambat hingga sedang, umumnya di bawah 8 km/jam. Tujuan utama dari jogging adalah menjaga kebugaran tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, serta menguatkan otot dan sendi tanpa tekanan berlebih.

Sementara running dilakukan pada kecepatan lebih tinggi—biasanya di atas 8 km/jam—dengan fokus pada peningkatan performa, stamina, dan pembakaran kalori secara lebih intensif.

Dalam konteks latihan, jogging sering dianggap sebagai tahap awal atau pemanasan sebelum seseorang melakukan running, terutama bagi pemula yang baru memulai rutinitas olahraga.

Perbedaan dari Segi Kecepatan dan Intensitas

Faktor utama yang membedakan jogging dan running adalah kecepatan dan intensitas.

  • Jogging: intensitas rendah hingga sedang, cocok untuk menjaga kebugaran tanpa tekanan tinggi pada persendian.
  • Running: intensitas tinggi, membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan daya tahan jantung.

Kecepatan bukan satu-satunya ukuran. Menurut pakar fisiologi olahraga, intensitas bisa dilihat dari persepsi usaha atau detak jantung. Jogging biasanya dilakukan pada 50–70% dari detak jantung maksimum, sedangkan running mencapai 75–90%.

Jadi, jika kamu ingin meningkatkan kebugaran dasar dan menurunkan stres, jogging adalah pilihan ideal. Namun jika kamu ingin melatih performa dan menantang tubuh, running memberikan hasil yang lebih signifikan.

Manfaat Kesehatan Jogging dan Running

Baik jogging maupun running memberikan manfaat besar bagi tubuh. Berikut perbandingannya:

Aspek

Jogging

Running

Kalori terbakar (30 menit)

± 250–300 kalori

± 400–500 kalori

Efek terhadap jantung

Menjaga kesehatan jantung

Meningkatkan kapasitas jantung

Kesehatan sendi

Lebih aman, tekanan rendah

Lebih tinggi, risiko cedera lebih besar

Kesehatan mental

Meredakan stres, meningkatkan mood

Memberi efek “runner’s high” lebih kuat

Jogging lebih cocok untuk menjaga kesehatan secara berkelanjutan tanpa kelelahan ekstrem, sedangkan running efektif untuk mencapai target kebugaran tertentu seperti penurunan berat badan atau persiapan lomba lari.

Teknik dan Postur yang Tepat

Dalam praktiknya, teknik dan postur tubuh menentukan efektivitas olahraga.

  • Saat jogging, langkah dibuat lebih pendek dan ritme napas dijaga stabil. Bahu harus tetap rileks, dan ayunan tangan mengikuti ritme kaki.
  • Saat running, tubuh condong sedikit ke depan dengan langkah lebih panjang, fokus pada koordinasi antara kaki dan napas.

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah postur tubuh membungkuk dan napas tidak teratur. Ini dapat mengurangi efisiensi serta meningkatkan risiko cedera. Maka penting untuk memahami biomekanika tubuh saat berlari agar manfaatnya maksimal.

Perbedaan Tujuan dan Pola Latihan

Jogging bertujuan menjaga kebugaran dasar, sedangkan running lebih diarahkan pada pencapaian performa spesifik.
Contohnya:

  • Jogging: dilakukan 3–5 kali seminggu selama 30–45 menit.
  • Running: bisa dilakukan 3–4 kali seminggu dengan variasi seperti sprint, interval training, atau long run.

Jika kamu masih pemula, sebaiknya mulai dari jogging selama beberapa minggu sebelum beralih ke running. Cara ini membantu tubuh beradaptasi dengan beban latihan yang meningkat.

Peralatan yang Dibutuhkan

Baik jogging maupun running membutuhkan perlengkapan yang nyaman dan sesuai anatomi tubuh.

  • Gunakan sepatu olahraga dengan sol empuk untuk meredam benturan.
  • Pilih baju olahraga berbahan dry-fit agar keringat cepat terserap.
  • Tambahkan aksesoris seperti smartwatch untuk memantau detak jantung dan jarak tempuh.

Pemilihan peralatan yang tepat bukan hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga mencegah cedera akibat tekanan berlebih pada sendi dan otot.

“Difference Between Jog and Run”: Perspektif Ilmiah dan Gaya Hidup

Istilah difference between jog and run bukan sekadar membandingkan dua aktivitas, tetapi juga menggambarkan dua pendekatan gaya hidup. Jogging sering diasosiasikan dengan aktivitas rekreasi dan pemeliharaan kesehatan, sedangkan running lebih menggambarkan kompetisi dan pencapaian performa.

Menurut penelitian dari Journal of Sports Medicine (2024), baik jogging maupun running dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 30%, asalkan dilakukan secara konsisten minimal tiga kali seminggu.

Artinya, tidak ada yang lebih baik secara mutlak — yang terpenting adalah konsistensi, intensitas yang sesuai kemampuan, dan teknik yang benar.

Bagaimana Menentukan Pilihan yang Tepat

Jika tujuanmu adalah menjaga kebugaran, menurunkan stres, dan meningkatkan mood, jogging adalah aktivitas paling realistis dan berkelanjutan. Namun, jika kamu memiliki target performa spesifik, seperti menurunkan berat badan dengan cepat atau mengikuti event maraton, running bisa menjadi pilihan yang lebih efektif.

Kombinasikan keduanya secara seimbang — misalnya jogging pada hari-hari pemulihan dan running saat sesi latihan utama. Dengan demikian, tubuh mendapatkan manfaat optimal tanpa risiko overtraining.

Lebih baru Lebih lama